Begini reaksi bakteri membuat gigi berlubang - Mungkin di antara kita pernah kepikiran bagaimana sih bakteri itu bisa menyebabkan lubang pada gigi? Bukanya gigi itu merupakan organ yang paling kuat bahkan lebih kuat dari baja? Tetapi kenapa bisa di kikis oleh bakteri? Apakah bakteri memakan tulang? Atau ada bakteri khusus pengigit tulang?
Perlu di luruskan kembali tentang pengetahuan kita yang selama ini menganggap bahwa bakteri yang menyebabkan gigi berlubang. Sebenarnya memang saling berkaitan akan tetapi bukanlah bakteri yang menyebabkan gigi berlubang. Terus apa? Lubang pada gigi itu dapat terbentuk akibat dari efek samping dari bakteri yang hidup pada gigi tersebut.
Selain bakteri, konsumsi makanan dan minuman juga sangat berpengauh terhadap gigi. Beberapa makanan memang perlu kita hidari agar dapat menjaga gigi tetap kuat serta tidak berlubang. Salah satu penyakit seperti gangguan pencernaan, sering muntah juga dapat menyebabkan gigi menjadi lebih rentan keropos dan cepat berlubang.
Oke kali ini akan di bahas bagaimana proses terjadinya dan reaksinya bakteri atau microorganism lain yang mampu membuat gigi berlubang. Ingat.!! Memiliki gigi yang berlubang dapat menyebabkan sakit gigi. Sakit gigi? Tidak mau kan? Semua dapat di cegah setelah mengetahui dan memahami proses reaksi yang di jelaskan di bawah ini
Mekanisme dan reaksi
Setelah kita makan, akan banyak sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi kita. Apabila tidak di bersihkan ini akan menjadi rumah bakteri untuk berkembangbiak. Hal ini akan menjadi parah apabila kita tidak menggosok gigi sebelum tidur dimana gigi berlubang akan menjadi lebih cepat dan lebih banyak.Bakteri yang berkembangbiak pada gigi akan merusak email dengan menghasilkan asam. Bagaimana caranya?
- Baca juga : 11 cara menghilangkan karang gigi super ampuh
Caranya yaitu dengan reaksi glikolisis. Bakteri mengubah gula (glukosa, fruktosa dan sukrosa) dari makanan yang kita konsumsi, menjadi asam laktat dengan proses reaksi glikolisis atau yang di kenal dengan fementasi. Apabila asam laktat ini mengenai gigi dapat menyebabkan demineralisasi.
Demineralisasi merupakan proses hilangnya atau terbuangnya garam mineral yaitu hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2) pada enamel gigi. Proses demineralisasi terjadi bahwa enamel bereaksi dengan ion asam asam (H+) akan melarutkan hidroksiapatit (Ca10(PO4)6(OH)2 menjadi ion kalsium (Ca2+), air (H2O) dan ion phospat (PO4)3+. Proses glikolisis ini berlangsung pada pH (tingkat keasaman) yang rendah yaitu di bawah 5,5 dalam waktu yang cukup singkat yaitu hanya dalam waktu setengah jam.
Setelah seseorang mengonsumsi makanan mengandung gula, maka bakteri pada mulut dapat memetabolisme gula menjadi asam dan menurunkan pH. Glikolisis tidak terjadi apabila tidak ada suasana asam pada mulut sehingga solusi agar tidak terjadi reaksi glikolisis pada gigi anda yaitu dengan menetralkan pH. Cara menetralkan pH mudah saja yaitu dengan memberikan air liur pada mulut. Air liur ini mengandung mineral dan antiseptik alami yang di perlukan oleh gigi sehingga akan melindungi gigi serta merawat gigi.
Selain proses demineralisasi ada juga yang namanya proses remineralisasi. Remineralisasi merupakan kebalikan dari demineralisasi dimana penempatan garam-garam mineral kembali ke enamel gigi. Remineralisasi dapat terjadi dengan jika pH saliva kembali normal dan terdapat ion kalsium (Ca2+) dan ion phospat (PO4)3+ dalam rongga mulut. Saliva menaikkan kembali pH asam rongga mulut secara perlahan sehingga (PO4)3+ dan (Ca2+) dapat membentuk kristal hidroksiapatit dan menutupi daerah yang terdemineralisasi. Untuk remineralisasi penuh ini dibutuhkan waktu beberapa jam
Apa hubungannya dengan gigi berlubang?
Ketika kita mengetahui proses bagaimana gigi bisa menjadi terkisis seperti di atas yaitu dengan proses reaksi kimia. Kita bisa menyimpulkan bahwa apabila reaksi ini apabila terus terjadi dapat mengikis gigi hingga gigi menjadi lebih tipis. Ini diperparah apabila menggosok gigi yang tidak pernah tuntas! Maksudnya adalah sudah menggosok gigi tetapi masih meninggalkan sisa-sisa makanan di mulut. Sehingga sisa-sisa makanan tersebut akan menjadi sarana bakteri membuat asam. Apa sebab menggosok gigi tidak pernah tuntas anda bisa membaca pada artikel “Rajin gosok gigi setiap hari tapi gigi masih berlubang dan menyebabkan sakit gigi”Lubang pada gigi akan menjadi lebih cepat terbentuk ketika dimalam hari. Dimana saat kita tidur mulut menjadi kering dalam waktu berjam-jam (bisa lebih dari 5-6 jam, tergantung masing-masing individu) sehingga tidak terjadi remineralisasi. Ketika yang terjadi hanya satu arah saja yaitu demineralisasi, tentu akan sangat merugikan bagi kita. Setiap malam gigi terkikis sedikit demi sedikit, hingga lama-lama menjadi banyak hingga terbentuklah lubang yang membesar pada gigi.
Nah lubang pada gigi tersebut yang akan menjadikan sakit gigi dimana bakteri telah menembus sampai detin atau sampai bagian syaraf gigi. Terasa sakit disini akibat dari infeksi yang bakteri lakukan di dalam jaringan gusi tersebut.
Gigi berlubang juga bisa diakibatkan dari karies gigi. Pada kasus karies gigi dimana adanya plak atau sisa-sisa makanan yang keras menempel pada bagian gigi. Kandungan dari plak ini adalah bakteri. Jadi apabila ada kesempatan seperti saat kita tidur, bakteri tersebut dapat membuat asam pada bagian gigi yang karies sehingga lambat laun akan terkisis menjadi berlubang. Lihat contoh disamping. Terjadi lubang pada samping gigi. Mengerikan bukan?
Kesimpulan
Jadi seperti itulah reaksi yang menyebabkan gigi menjadi terkisis hingga terbentuk lubang pada gigi. Proses terbentuknya lubang pada gigi ini tidak berlangsung dengan cepat. Dalam sehari mungkin sekian mili terkikis, dalam dua hari sekian mili terkikis. Hingga setelah selama beberapa bulan terbentuk lubang yang besar pada gigi.Kondisi seperti ini anda bisa melihatnya dengan mengecek pada cemin. Apabila ada gigi anda yang sedang berlubang, jangan di biarkan sampai membesar (parah). Akan lebih baik anda tutup / tambal saja pada dokter gigi terdekat. Ingat lho, sakit gigi itu tidak ada taranya, lebih baik mencegah sebelum mengobati ya :)
Untuk mencegah agar tidak banyak terjadinya pengikisan gigi ini, sebaiknya anda kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung gula. Misalnya acar, pempek, yoghurt, anggur merah, soda, dan jus buah-buahan yang asam. Menggunakan pasta gigi yang berflouride, bisa juga dengan mengkonsumsi makan yang fluorida alami yaitu daging, buah, sayur, biji-bijian, dan daun teh. Apabila mulut terasa kering, segera konsumsi air minum agar tidak terjadi demineralisasi.
Berikut ada referensi beberapa makanan yang mengandung antiseptic alami yang dapat di gunakan untuk membunuh bakteri :
Cukup sampai disini saja artikel kali ini. Lebih dan kurangnya saya mohon maaf. Dan semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca yang baik hati disini. Jangan lupa share apabila bermanfaat.